Selasa, 19 Agustus 2008

No problemo

Menghadapi permasalahan setiap hari? Itu memang bagian yang tidak pernah lepas dari hidup selama kita masih bernapas di dunia. Tapi, apakah Anda pernah lelah dan mulai menyerah menghadapi masalah-masalah Anda? Hmm..? Pasti setiap kita pernah mengalami kelelahan dan kurang gairah saat menghadapi permasalahan yang tiada bertepi. Belum selesai masalah satu, datang lagi masalah yang lainnya... Mungkin sampai terpikir oleh kita untuk escape from our problems entah bagaimana caranya.
Apapun status atau predikat yang melekat pada diri kita, itu tidak akan membuat permasalahan lepas dari hidup kita.

Ketika kita masih duduk di bangku sekolah, kita diperhadapkan dengan masalah-masalah seputar pelajaran yang sukar, teman-teman yang jahil dan bahkan kita bisa mengingat bagaimana kita dulu mengalami kesulitan untuk membayar tunggakan biaya-biaya sekolah.

Setelah kita sedikit beranjak dewasa, kita mulai memikirkan masalah-masalah mengenai masa depan. Ada juga di antara kita yang kebingungan mencari pasangan hidup, mana sudah didesak oleh orang tua kita, bahkan usia sudah hampir jatuh tempo. Kita mengalami kesulitan mencari pekerjaan yang menghasilkan uang untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan yang semakin menggila.

Setelah berkeluarga, kita menghadapi masalah-masalah bagaimana mencukupi kebutuhan anak-anak, masalah keuangan keluarga yang seakan-akan berada di ujung tanduk.
Lebih parah lagi, kita mengalami penolakan-penolakan oleh orang-orang di sekitar kita, bahkan hinaan dan celaan tanpa alasan datang tertuju pada diri kita.

Bila kita membicarakan permasalahan-permasalahan yang kita alami sekarang, tidak akan ada habisnya walaupun diceritakan 24 jam sehari. Tapi, apakah Anda sudah menyadari bahwa Allah kita, Allah Immanuel, turut bekerja di dalam segala hal termasuk permasalahan kita untuk mendatangkan kebaikan dan kemuliaan-Nya bagi kita?
Apakah Anda menyadari bahwa permasalahan-permasalahan yang kita hadapi, seharusnya membawa kita kepada satu tingkat ketekunan yang lebih tinggi, membuat kita semakin tahan uji, dan membentuk karakter kita semakin serupa dengan Kristus?

Jangan sampai permasalahan yang Anda alami mengubah iman Anda, milikilah iman yang sanggup mengubahkan permasalahan Anda. Kita dipanggil dan dipilih untuk menjadi generasi yang lebih dari pemenang. Jangan pernah lelah saat kita menghadapi permasalahan yang tak kunjung selesai. Ingatlah, penderitaan yang kita alami saat ini, tidak ada apa-apanya bila dibandingkan kemuliaan yang akan kita terima di masa datang. Hanya kuatkan dan teguhkanlah hatimu!

Mari kita bangun diri kita dengan Firman TUHAN, agar roh kita menjadi semakin kuat, teguh dan tidak tawar hati. Bila Anda tawar hati pada masa kesesakan, maka kecillah kekuatan Anda.
TUHAN memberkati.





Ketika Anda mengalami suatu permasalahan, jangan berdoa agar masalah itu diambil dari hidup Anda. Tetapi, mintalah kepada TUHAN kekuatan agar Anda dapat mengalahkan permasalahan Anda dan keluar sebagai pemenang!
BOWO

Lihatlah Lebih Dalam!

“Kelihatannya bagus!”. Itulah kalimat yang keluar dari mulut manager saya ketika melihat satu draft audit report yang saya sampaikan kepadanya. Entah berapa banyak bagian dari draft audit report itu yang salah dan harus dikoreksi berulang-ulang.
Tanpa kita sadari betapa seringnya kita mengucapkan kalimat yang sama terhadap sesuatu hal hanya dari sekali melihat. Bolehlah kalau orang yang mengucapkan kalimat tersebut orang berpengalaman atau mempunyai professional judgement yang sangat baik, tapi terkadang orang yang berpengalaman pun masih sering melakukan kesalahan. Benar bukan?

Ketika kita melihat seorang wanita cantik di mall, kita pasti akan berceletuk,”Wah, cantik benar wanita itu”. Tanpa kita tahu apakah wanita itu benar-benar cantik dari aslinya, atau hanya karena polesan kosmetik yang menempel di wajahnya. Bahkan kita juga belum tahu apakah karakter yang dimiliki wanita itu secantik wajahnya. Bila kita melihat dan menilai hanya dari sekilas pandang saja, kita sama naifnya dengan seorang anak kecil yang senang ketika melihat permen yang berwarna-warni namun kecewa ketika dia merasakan permen tersebut tidak enak rasanya. Jangan menilai sesuatu karena melihat dengan sekilas pandang, lihatlah lebih ke dalam.

Ketika saya sedang mahasiswa, saya sangat berkeinginan untuk bekerja dan belajar di salah satu perusahaan yang cukup terkenal di Jakarta. Pada saat itu saya beranggapan saya akan belajar dan mendapatkan banyak hal. Namun apa yang terjadi ketika saya sudah bekerja di perusahaan yang saya impikan tersebut, saya begitu kaget melihat manajemen asset yang buruk, karyawan yang suka menggosip, dan prosedur-prosedur yang kurang baik di kantor tempat saya bekerja itu. Inilah yang terjadi karena kita menilai sesuatu dari sekilas pandang saja dan tidak melihatnya lebih dalam lagi. Anda pun akan merasakan hal yang sama bila Anda hanya menilai dari sekilas pandang saja kemudian Anda membuat keputusan untuk melakukan sesuatu. Cobalah lihat lebih ke dalam, pertimbangkan sisi positif dan negatifnya, baru setelah itu buatlah keputusan.

Apapun keputusan yang Anda buat dalam hidup Anda: menentukan tempat kuliah, menentukan tempat kerja, memilih sekolah untuk anak Anda, membeli barang yang Anda butuhkan, memilih pasangan hidup, memilih calon karyawan atau apapun, lihatlah lebih ke dalam sebelum Anda membuat keputusan. Misalnya saja Anda saat ini sedang melajang dan ingin mencari istri atau suami, lihatlah lebih ke dalam calon pasangan Anda, lihat karakter, kebiasaan, pola hidup dan pola pikirnya. Jangan sampai Anda merasakan manis hanya pada saat sedang berpacaran dengan calon Anda dan merasakan pahit setelah Anda menikah. Perhatikan juga apakah calon Anda merupakan orang yang bisa menghormati dan mengasihi orang tua Anda, jangan sampai kelak pasangan Anda justru mendatangkan masalah bagi orang tua Anda. Dengan kalimat lain, Anda merasakan sorga hanya saat Anda sedang berpacaran saja tetapi Anda akan merasakan neraka setelah Anda menikah.

Contoh lainnya, bila Anda adalah seorang atasan sekelas manager atau level di atasnya dan mempunyai beberapa staff yang Anda bawahi, lihatlah lebih ke dalam karyawan Anda dalam memberikan penilaian mengenai kinerja mereka. Jangan menilai karyawan Anda hanya dengan melihat sekilas pandang, bahkan lebih parah lagi bila Anda menilai karyawan Anda menurut kata orang lain, bisa jadi unsur subjektifitas (like and dislike) yang tinggi membiaskan penilaian kinerja yang sesungguhnya. Berikan karyawan Anda waktu untuk menunjukkan bahwa dia bisa dipercayakan pekerjaan-pekerjaan penting. Seorang karyawan pasti akan termotivasi untuk bekerja dengan lebih sungguh-sungguh ketika dia tahu bahwa atasannya mempercayainya.

Bila saat ini Anda sedang mencari pekerjaan, pertimbangkan tempat dimana Anda akan melamar pekerjaan. Jangan hanya melihat salari yang besar tanpa melihat prospek masa depan Anda dalam perusahaan tersebut. Pertimbangkanlah apakah perusahaan tersebut akan terus berjalan dan berkembang beberapa tahun lagi (going concern) atau perusahaan tersebut akan gulung tikar lima tahun mendatang dan Anda kehilangan pekerjaan Anda.

Begitu banyak hal yang harus Anda perhatikan dan pertimbangkan sebelum Anda membuat suatu keputusan. Saya berharap Anda tidak akan menyesal dengan setiap keputusan yang Anda telah, sedang dan akan buat saat ini. Bisa Anda bayangkan bila Anda membuat suatu keputusan yang salah dalam hidup Anda? Bukan hanya Anda yang akan menanggung dampak yang timbul dari keputusan yang Anda buat tersebut, tetapi banyak pihak di sekitar Anda yang akan merasakan dampaknya.

Ketika seorang bos membuat suatu keputusan yang salah dengan memutuskan hubungan kerja seorang staff marketing yang ulet, banyak yang akan merasakan dampaknya. Perusahaan akan kehilangan seorang staff berkinerja bagus sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi jumlah pendapatan dan juga bonus yang akan diterima oleh bos tersebut. Pada sisi yang lain, staff tersebut akan mengalami penurunan pendapatan per bulannya, sedangkan dia harus mencukupi kebutuhan istri dan anaknya. Fatal bukan? Tapi inilah yang akan terjadi bila kita membuat suatu keputusan yang salah tanpa melihat sesuatu lebih ke dalam.

Percayalah! Tidak ada keputusan yang lebih baik dari pada satu keputusan yang dibuat dengan penuh pertimbangan, tepat sasaran dan tepat waktu.

Ingat apa yang dikatakan Firman Tuhan mengenai nubuatan akan Tuhan Yesus: "Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menhakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. (Yesaya 11:1-3)

Jangan menilai hanya dengan sekilas pandang saja!
TUHAN memberkati.